September 04, 2012

reportase dan produksi BERITA TELEVISI


Berbeda dengan buku Gado-gado Sang Jurnalis: Rundown Wartawan Ecek-ecek yang lebih banyak mengumbar sisi penyuntikan inspirasi, motivasi, dan dunia aplikatif,  pada buku kali ini berbagai pijakan pemikiran dan teori ikut bertaburan di antara penjabaran pengalaman empiris. Dengan pendekatan itu, gaya bahasa yang digunakan pun mengalami banyak perubahan, dari pola tutur yang sangat ringan menjadi cenderung lebih berat. Perubahan ini harus dilakukan demi mempertajam kualitas dan memenuhi standar pengajaran jurnalisme televisi di perguruan tinggi.

Secara umum, buku Reportase & Produksi Berita Televisi dibagi dalam tiga segmen. Segmen satu berisikan penjelasan tentang ilmu komunikasi dan dasar-dasar jurnalisme televisi, segmen dua berisikan penjelasan tentang beragam teknik reportase untuk televisi, serta segmen tiga berisikan penjelasan tentang produksi berita televisi dan pemikiran-pemikiran kritis atas situasi jurnalisme televisi di Tanah Air. Berbagai model juga diperkenalkan untuk memperkuat seluruh penjelasan.

Pemesanan bisa disampaikan kepada matahatipro@yahoo.com atau pesan layanan singkat (SMS) kepada Opie (0813 170 57780). Gratis ongkos kirim untuk pemesanan Pulau Jawa.

Maret 04, 2012

budaya, politik, dan media

Budaya, Politik, dan Media tersusun dari keinginan membagi-bagikan cerita ringan bersumberkan hasil riset atau data saat penulisnya berkesempatan menggarap berita, news feature, kolom, artikel, atau film dokumenter, antara 1996 hingga 2011. Setelah itu, ia mencoba menganalisis berbagai masalah itu menurut berbagai sudut pandang.

Proses berdiam diri, dengan terus membaca, belajar, dan berkontempelasi laksana kepompong menjadi pemicu, untuk menuliskan seluruh topik itu dalam kemasan baru. Ilustrasi sederhananya, bila dulu menulis suatu topik karena tuntutan pekerjaan berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasa. Ya, seperti ulat yang rakus melahap dedaunan jenis apa pun. Maka pada tahap “kepompong”, ia menuliskannya dengan sudut pandang sesuai buku-buku atau wacana yang dipahaminya: kulturalis, politis, sosiologis, strukturalis, poststrukturalis, hingga spiritualis.

Dan selepas kulit “kepompong” mengelupas, maka hasil bacaan itu berhamburan tulisan-tulisan yang mencerminkan kekuatanNya. Berbagi dan menceritakan kuasaNya lebih menjadi motivasi dibandingkan keinginan lain. Itu pun dengan catatan yang harus digarisbawahi setebal-tebalnya, wacana “kepompong” itu adalah proses kontemplasi dalam pekerjaan kreatif.

Budaya, Politik, dan Media disajikan dalam enam segmen: budaya, politik, media, sufistik popular, inspirasi, dan budaya media. Dan bila dipadatkan, berbagai bahasan itu mengarah pada tema-tema budaya, politik, dan media.

Budaya, Politik, dan Media ditulis oleh syaiful HALIM—praktisi media, pemerhati media, sutradara film dokumenter, dan akademisi di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Buku yang pernah ditulisnya: Gado-gado Sang Jurnalis: Rundown Wartawan Ecek-ecek (2009); Memotret Khatulistiwa: Panduan Praktis Produksi Dokumenter Televisi (2010); Tayangan Video Mirip Artis: Pertaruhan Objektivitas dan Kearifan Media (2010); serta Media dan Komunikasi Politik (2011).[]

Januari 18, 2012

postkomodifikasi media & CULTURAL STUDIES


Industri media televisi senantiasa berdiri pongah dengan hiperrealitas dan peniruan-peniruan yang dibuatnya di layar kaca. Di balik itu, determinisme ekonomi dan hegemoni mendorong makin membuncahnya keberingasan EKONOMI POLITIK MEDIA. Dan pembongkaran-pembongkaran atas "ideologi" itu semua dimulai dengan menyelidiki teks berita televisi.

POSTKOMODIFIKASI MEDIA & CULTURAL STUDIES mengantarkan pembaca pada keindahan pembongkaran ala cultural studies, yang dimulai dengan pembacaan teks televisi secara critical lingustic analysis dan semiotic analysis. Seperti biasa, penulis buku ini menyajikannya dalam gaya bahasa tutur yang ringan dan bersahaja. Nantikan